1. Isteri Siddiqin
Isteri yang tidak akan meminta apa-apa dari suaminya sekalipun yang perlu (dharuri). Apa yang disediakan suaminya, dia terima dengan penuh malu dan bersyukur. Kalau ada, adalah. Kalau tidak ada, dia bersabar. Tapi meminta tidak. Apalagi yang tidak perlu, kalau diberi pun dia tolak bahkan adakalanya yang perlu pun dia tolak dengan baik, dia lebih suka menolong suaminya. Itulah golongan yang bersifat orang yang Siddiqin. Golongan ini susah dicari terutama di akhir zaman ini, macam hendak mencari belerang merah atau gagak putih. Ini adalah perempuan luar biasa.
2. Isteri Muqarrobin
Isteri yang tidak meminta dari suaminya kecuali yang perlu sahaja. Yang tidak perlu dia tidak akan memintanya bahkan kalau suaminya memberi yang tidak perlu dia tolak dengan baik. Tapi kalau yang diperlukan pun tidak ada, dia tetap sabar. Namun dia tidak akan mendesak suaminya. Dia tetap bersabar dengan keadaan itu. Itulah golongan Muqarrobin. Golongan ini juga susah hendak dicari di zaman kebendaan ini, di zaman orang memburu dunia, di zaman orang memandang dunia adalah segala-galanya.
3. Isteri Solehin
Isteri yang meminta kepada suaminya yang perlu dan juga sekali-sekala meminta juga yang tidak perlu seperti ingin sedikit kehidupan yang selesa sama ada dari segi makan minum, tempat tinggal, kenderaan. Namun kalau suaminya tidak memberi, dia tetap sabar dan tidak pula menjadi masalah. Itulah dia golongan orang yang soleh.
4. Isteri Fasik
Isteri yang selalu sahaja meminta-minta bukan sahaja yang perlu, yang tidak perlu pun dia suka meminta-minta juga. Kalau diberi pun tidak pernah puas-puas, tidak pernah rasa cukup, sudah mewah pun tidak rasa cukup. Kalau tidak diberi menjadi masalah, dia merungut-rungut, marah-marah, sakit hati, merajuk hingga menjadi masalah dalam rumah tangga. Inilah dia golongan yang fasik. Isteri ini selalu sahaja durhaka dengan suami, apalagi dengan Tuhan.
Sikap, tindakannya, percakapannya selalu sahaja menyusahkan suaminya, membuat suaminya selalu serba salah dibuatnya. Berbagai-bagai kehendak diberi, berbagai-bagai kemahuannya terpaksa ditunaikan. Adakala pakaian terpaksa ditukar sebulan atau dua bulan sekali, asyik pergi shopping sahaja. Namun demikian tidak juga puas dan tidak juga merasa cukup. Macam-macam yang dia hendak. Akhirnya krisis rumahtangga tidak pernah berhenti, senantiasa bergolak, senantiasa bergelombang macam air laut yang tidak pernah berhenti-henti daripada bergelombang dan begelora. Lama-lama kelamaan bercerai juga. Kalau pun tidak bercerai kerana hendak menjaga air muka atau hendak menjaga nama baik atau tidak mahu anak porak peranda, tapi apalah artinya rumahtangga yang begitu rupa. Dimanalah keindahannya lagi. Apalah bahagianya kalau gelombang dan gelora krisis tidak pernah rehat dan tenang. Apalah akan jadi kepada anak-anak melihat ibu bapa sentiasa macam kucing dengan anjing.
Semoga Allah menyatukan hati-hati kita, menjadikan kita saling mencintai karena Dia; sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi Rasululllah saw bersabda:
"Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para nabi atau syuhada'. Para nabi dan syuhada' iri kepada mereka. Ketika ditanya para shahabat, Rasulullah menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah dan saling kunjung karena Allah."
Thursday, 24 September 2009
Keajaiban Cincin Di Jari Manis,,Lets Try..Ucapkanlah SubhanAllah
SubhanAllah...apa yang kita lihat ini adalah satu kebesaran Allah,,,
terasa sungguh kerdil diri ini...
Anda cubalah Sendiri
Mengapa Cincin Pernikahan Harus Ditaruh di Jari Manis??
Ikuti langkah berikut ini, Tuhan benar2 membuat keajaiban
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar)
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Permainan dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan...
4 . Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari menwakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereke memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak2. cepat atau lambat anak2 juga akan meninggalkan kita.
7. selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, kebahagian dan kepimpinan akan saling diperlukan..so kalau suami tak bimbbing isteri,,kat Akhirat pun,,kena soal jugak tanggung jawabnya,,ia lebih besar tanggungjawabnya berbanding dengan anak-anak yang akan juga dipersoalkan...
terasa sungguh kerdil diri ini...
Anda cubalah Sendiri
Mengapa Cincin Pernikahan Harus Ditaruh di Jari Manis??
Ikuti langkah berikut ini, Tuhan benar2 membuat keajaiban
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar)
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Permainan dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan...
4 . Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari menwakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereke memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak2. cepat atau lambat anak2 juga akan meninggalkan kita.
7. selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, kebahagian dan kepimpinan akan saling diperlukan..so kalau suami tak bimbbing isteri,,kat Akhirat pun,,kena soal jugak tanggung jawabnya,,ia lebih besar tanggungjawabnya berbanding dengan anak-anak yang akan juga dipersoalkan...
Subscribe to:
Posts (Atom)